Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jati Diri Wanita Muslimah Bagian II

jati diri muslimah
Membaguskan Pelaksanaan Shalat 

Sob pernah ngerasain nggak sih? kalau shalat nggak bisa khusyu’, kalau pernah saya akan berbagi tips atau cara bagaimana shalat supaya bisa khusyu’. Saya biasanya mengikuti banyak pengajian dan di pengajian itu ada kala membahas bagaimana caranya shalat biar khusyu’. Pertama saya mengikuti pengajian ustad syaiful, dari Bojonegoro ya iyalah secara saya dari Bojonegoro. hehe.. 

Beliau bilang kalau kita shalat itu niat tidak perlu di ucapkan dengan mulut, diucapkan dalam hati dengan satu tarikan nafas sambil takbir, jadi niat dalam hati trus tarik nafas abis itu takbir. Semua dilakukan harus benar-benar melupakan masalah yang sedang dipikirkan sehingga waktu shalat tidak boleh memikirkan apa-apa lagi. Gerakan shalat harus dilakukan dengan yakin dan penuh dengan kesungguhan. Begitulah cara ustad Saiful mengajari saya. 

Yang kedua dari Bapak Jalaludin, Beliau adalah guru agama saya di SMASA, beliau memang sudah tidak mengajar lagi, Namun beliau masih mengajar BTA di sekolah setiap hari jum’at sore. 

Beliau sih nggak ngasih tips hanya saja beliau bilang memang sulit bagi kita untuk khusu’ karena kita makhluk hidup yang berpikir. Haduh ,terkadang saya bingung sama hidup ini masak begitu.. nggak bisa khusu’. Tapi jangan khawatir sob ada kok caranya, tapi sebelumnya mau ngasih tau temen-temen, walaupun nggak bisa khusu’ dalam shalat tapi kita nggak boleh merubah gerakan shalat seenak hati yang penting bisa khusu’. Haduh itu akan menimbulkan aliran sesat sob, pernah denger aliran Dharma Gandul itu kan cara shalatnya beda kayak kita pada umunya, dia bilang sih caranya itu bikin khusu’. Oh iya kalau kalian mengikuti pencak silat, pasti diajari meditasi, pembinaan atau apa ajalah. Kalau pelatihnya gerakan-gerakan itu sama dengan shalat. Aduh jangan dipercaya ya sob salah besar nggak boleh itu. Shalat gerakannya sudah ada aturannya secara syar’i, tidak boleh dirubah-rubah lagi .Ok!

Trus cara gimana dong??? Caranya cumak satu sob kalian harus hafal bagaimana arti bacaan shalat dengan begitu kalian bisa khusu’dalam shalat. Dengan kita paham makna atau arti bacaan shalat maka kita tahu apa yang sedang kita ucapkan, dengan melantukan maknanya dalam hati. Jadi cepet-cepet beli buku panduan shalat lagi ya Sob. Oh ya ada yang kurang dalam shalat tidak boleh mengucapkan sepatah kata pun selain bacaan shalat tapi boleh kalau mengucapkan kata Allah. Jadi sobat ngucapin kata lain aja bisa batal deh shalatnya. 

Setelah shalat seorang wanita Muslimah nggak boleh langsung ngacir pergi, melipat mukena ya, setelah shalat itu sunatnya seorang Muslimah berdzikir kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda: 

“Barangsiapa bertasbih kepada Allah setiap kali shalat sebanyak 33 kali, bertahmid kepada Allah sebanyak 30 kali, bertakbir kepada Allah sebanyak 30 kali, yang jumlahnya ada 99 kali, dan mengucapkan kelengkapan seratusnya, ”Tida Ilah selain Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya kerajaan dan kepunyaan-Nya pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu’, maka kesalahan-kesalahannya diampuni,sekalipun seperti buih lautan”. (Diriwayatkan Muslim). 

Mengeluarkan Zakat Mal 

Wanita Muslimah harus mengeluarkan zakat mal (harta kekayaan) jika dia mempunyai harta yag banyak. Setiap tahun dia harus menghitung kekayaannya dengan batas-batas waktu yang jelas dan jumlah yang detail, lalu mengeluarkan apa yang harus dia keluarkan dari harta itu, dengan tetap memegang amanat dan penuh tanggung jawab. Sebab zakat termasuk salah satu rukun Islam, yang tidak boleh dianggap remeh dan tidak ada keringanan untuk jumlah yang harus dikeluarkannya setiap tahun, sekalipun jumlahnnya mencapai ribuan atau jutaan. Dia tidak boleh berpikir untuk lari dari kewajiban mengeluarkan zakat ini. Jadi untuk sobat, yang pendapatannya lebih harus menyumbangkan hartanya untuk yang membutuhkan, sebab harta itu bukan milik anda Ok? 

Harta itu adalah titipan dari Allah, wajib bagi kita untuk mengeluarkan sebagian uang kita bagi orang yang benar-benar membutuhkan.

Kalau sobat Tanya gimana dalilnya ada kok.. 

“Orang-orang beriman dan menunaikan zakat.”(Al-Maidah:55). 

“Dan,dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.”(Al-Baqarah:43) 

“Dan,mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat.”(Al-Baqarah:277) 

Meskipun mencari Nafkah itu kewajiban seorang laki-laki. Kalau kita Muslimah punya uang tunggu apalagi. 

Berpuasa pada Bulan Ramadhan dan Mendirikan Shalat Malam

Wanita Muslimah adalah orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan yang jiwanya ditaburi iman. Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah,maka dosa-dosanya yang telah lampau diampuni.” (Muttaqaf Alaihi) 

Seorang Muslimah juga memperhatikan akhlak-akhlak orang yang sedang berpuasa, menjaga lidah, pandangan mata dan anggota badannya dari hal-hal yang dapat mengotori puasanya atau mengurangi pahalanya. Jika menghadapi perselisihan, percekcokan atau hiruk pikuk, maka dia langsung bertindak menurut petunjuk Nabi SAW, apa yang seharusnya dilakukan orang yang sedang berpuasa.Sabda beliau :

“Pada hari saat salah seorang diantara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata kotor dan berteriak-teriak. Jika dia dicaci atau diajak bertengkar seseorang,maka hendaklah dia berkata,” Aku sedang berpuasa”. (Muttafaq Alaihi).

Bicara tentang puasa, memang sangat tidak asing lagi bagi kita yang selalu mengerjakan ibadah puasa. Karena memang berpuasa itu sangat nikmat. Mungkin ada banyak dan wanita islam yang belum atau tidak bisa mengerjakan puasa, dengan alasan sakit atau terkena lambung kronis. Jika memang seperti itu keadaannya, saya sarankan anda harus melakukan pemulihan terhadap penyakit anda, anda harus berusaha sekuat tenaga. Tidak mungkin hanya dengan berpuasa Anda bisa mati, percayalah Allah maha pengasih lagi Maha Penyayang. Allah akan memberikan kesembuhan bagi Anda. Asalkan anda mau berusaha. 

Berpuasa Sunat 

Wanita Muslimah yang bertakwa juga melakukan puasa diluar bulan Ramadhan, jika memang puasa itu tidak memberatkannya, seperti puasa Arafah, Asyura’, hari kesembilan bulan Muharram. Berpuasa pada har-hari ini dan juga pada hari-hari lain yang memang sudah ditetapkan syariat, termasuk amal shalih yang bisa menghapus kesalahan seperti yang dikabarkan Rasulullah SAW. 

Dari Abu Qatadah RA,dia berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka beliau menjawab, 

“Puasa itu menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun berikutnya.”(Diriwayatkan Muslim) 

Wah… siapa yang nggak seneng kalo dosa-dosanya setahun yang lalu dan setahun selanjutkan akan terhapus. Eit… tapi bukan berarti kita bebas untuk melakukan dosa ya… Justru jika kalian melakukan dosa maka, iman kalian masih belum sempurna, Mau jadi wanita Muslimah nggak??

Terus ada juga nih Puasa Hari Asyura’ Puasa ini menghapus dosa setahun yang lampau. (HR.Muslim)

Ada lagi nih, Dari Ibnu Abbas RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda,”Andaikan aku masih hidup hingga tahun depan, aku benar-benar akan puasa pada tanggal Sembilan.” (HR.Muslim) 

Begitu pula puasa enam hari dari bulan Syawwal. Berkaitan dengan keutamaan puasa ini, beliau bersabda:

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian menyusulinya enam hari dari Syawwal, maka itu seperti puasa setahun penuh.”(HR.Muslim) 

Rasulullah juga pernah berwasiat tiga perkara: Puasa tiga hari dari setiap bulan, sua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaq Alaihi). 

Menunaikan Haji di Baitullah Al-Haram 

Wanita Muslimah yang sadar ialah yang selalu memperhatikan petunjuk agamanya. Dia menunaikan haji ke Baitullah Al-Haram jika ada kesanggupann ke sana dan ada faktor-faktor yang mendukungnya untuk mengdakan perjalanan, sesuai dengan ketentuan syariat. Sebelum berangkat dia bisa mempersiapkan diri dengan mempelajari hukum-hukum haji secara benar dan tekun. Sehingga tatkala benar-benar sudah melaksankan mansik haji, dia dapat melaksanakannya dengan baik dan benar serta penuh penghayatan, hajinya benar, sempurna dengan memenuhi syarat-syaratnya dan dapat menempatkan dirinya pada kedudukan jihad seperti yang dilakukan kaum laki-laki, sebagaimana yang telah dilakukan kaum laki-laki, sebagaimana yang telah dikabarkan Rasulullah SAW.

Dari Aisyah Ummul-Mukminin Radhiyallahu Anhu, dia berkata, ”Aku bertanya,”Wahai Rasulullah, Apakah kami tidak perlu berperang dan berjihad bersama-sama kalian?”

Beliau menjawab,”Kalian mempunyai sesuatu yang lebih baik dan lebih indah daripada jihad, yaitu haji, haji yang mabrur.” 

Jati diri wanita muslinah nya masih lanjut ya sob ...

Posting Komentar untuk "Jati Diri Wanita Muslimah Bagian II"